Kamis, 01 November 2012

Bagimanakah Seharusnya Seorang Fasilitator?



Saya akan memulai tulisan saya dengan mengutip sebuah puisi  yang disampaikan oleh seorang pemikir asal cina yaitu puisi karya Lau Tze, "Pergi dan temuilah masyarakatmu, hiduplah dan tinggallah bersama mereka, cintai dan berkaryalah bersama mereka. Mulailah dari apa yang telah mereka miliki, buatlah rencana bersama mereka  lalu bangunlah rencana itu dari apa yang mereka ketahui, sampai akhirnya, ketika pekerjaan usai, mereka akan berkata: "Kamilah yang telah mengerjakannya."
Puisi menggambarkan tentang bagaimana seharusnya seorang Fasilitator berbuat, puisi tersebut memiliki makna yang dalam. Dan saya akan mencoba menjabarkan tiap-tiap kalimat tersebut:
  Pergi dan temuilah masyarakatmu: maksudnya bahwa seorang fasilitator jangan hanya mendatangi atau mengunjungi masyarakat hanya padaa saat fasilitator “butuh” mereka ( red: masyarakat ) apalagi jika seorang fasilitaor hanya bersikap seperti ( meminjam istilah Mantan Korkot Wajo ; pak SULTAN ) pegawai pos, yang hanya membawakan masyarakat format lalu kemudian meninggalkan mereka tanpa mlakukan bimbingan kepada mereka.
hiduplah dan tinggallah bersama mereka:  maksudnya bahwa, fasilitator tidak boleh meninggalkan lokasi tanpa adanya pendampingan. Misal, sudah tau lagi sibuk-sibuknya melakukan siklus tapi malah jarang ada dilokasi dengan alasan yang tidak masuk akal. Sehingga terkadang teman yang lain yang kerja rodi untuk menyelesaikan itu.
cintai dan berkaryalah bersama mereka: maksudnya bahwa seorang fasilitator harus bersama-sama masyarakat melakukan kegiatan agar masyarakat bisa belajar sambil berbuat dan tentunya bersama-sama fasilitator. Selain itu fasilitator harus memberi penguatan-penguatan ( memberdayakan ) kepada masyarakat. Tapi yang terjadi terkadang fasilitator sendiri yang terkadang  tidak berdaya, sebagai contoh; untuk berbicara didepan forum sangat sulit ( demam panggung ), tidak menguasai substansi program dan Juklak serta Juknisnya ( KAK ) dan lain sebagainya.
Mulailah dari apa yang telah mereka miliki:  maksudnya bahwa fasilitator selain harus rajin melakukan penguatan kepada masyarakat, fasilitaor harus bias mencari sumber daya manusia yang bisa diandalkan untuk diajak kerjasama dalam hal melakukan kegiatan, kalaupun sulit taupun tidak ada sumber daya manusia yang bias maka mulailah dari “yang ada saja dulu” sembari melakukan penguatn-penguatan.
 buatlah rencana bersama mereka lalu bangunlah rencana itu dari apa yang mereka ketahui:  maksudnya bahwa betapa pentingnya arti kebersamaan ( partisipasi aktif ) itu untuk dapat meraih sebuah cita-cita ideal, apalagi mengingat bahwa merekalah warga setempat yang paling mengetahui daerah mereka sendiri, bukan orang luar. Tanpa adanya kebersamaan maka tidak akan ada kehidupan yang ideal.
"Kamilah yang telah mengerjakannya."  Kalimat tersebut akan terwujud jika peran pendamping  fasilitator bisa dipahami dengan baik serta melaksanakannya dengan penuh kedisiplinan.

Pemberdayaan berarti memampukan dan memandirikan masyarakat. Upaya pemberdayaan masyarakat wajib dipahami sebagai transformasi dari ketergantungan menuju kemandirian. Hadirnya para pendamping/ fasilitator bukanlah aktor yang serba mumpuni, ia tak lebih dari sekadar penggerak, pendorong dan pembelajar. Karena itu para pendamping/fasilitator ini lebih pada upaya menaikkan daya ungkit (leverage) masyarakat dalam pengentasan kemiskinan.
Persoalan yang sering muncul di dalam pendampingan masyarakat adalah tidak berfungsinya fasilitator lapangan. Akibat terbatasanya pengetahuan social kultur masyarakat, keterbatasan pemahaman andragogi, keterbatasan informasi yang diperlukan untuk membangun masyarakat, terbatasnya visi pembangunan yang berkelanjutan, dan terbatasnya ketrampilan memfasilitasi koordinasi, pertemuan dan fasilitasi menstrukturnrkan ide dan gagasan bersama masyarakat. Untuk itulah Fasilitator lapangan perlu memeiliki efektifitas penguasaan yang terus menerus mau belajar bersama masyarakat. Jika tidak maka akan ditinggalkan kelompok sasarannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar