Senin, 22 Oktober 2012

Istri Idaman Suami






Taat Kepada Suami

Seperti yang tercermin dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban di dalam shahihnya bersumber dari sahabat mulia, Abu Hurairah. Ia berkata, Rasulullah bersabda,

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا: ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

“Jika seorang istri melakukan shalat lima waktu, puasa bulan Ramadhan, menjaga kemaluan dan taat kepada suaminya, niscaya ia masuk Surga melalui pintu-pintu Surga mana saja yang ia kehendaki.” Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih al-Jami’
.
Apakah dalam semua bentuk ketaatan kepada suami, sang istri berpeluang mendapatkan kemuliaan di sisi Allah?
Jawab: Tidak. Bentuk ketaatan yang akan memberikan peluang seorang istri untuk mendapatkan kemuliaan di sisi Allah adalah ketaatannya terhadap suami dalam hal yang ma’ruf (baik). Karena, Nabi pernah bersabda, “Tidak ada ketaatan dalam bermaksiat kepada Allah. Ketaatan itu hanya dalam hal yang ma’ruf (baik).” (HR. Muslim)

Menyenangkan Hati Suami


Menyenangkan hati suami merupakan salah satu tanda kebaikan seorang istri. Abu Hurairah mengatakan, Nabi pernah ditanya, “wanita yang bagaimanakah yang baik?“ beliau menjawab,

خير النساء من تسر إذا نظر و تطيع إذا أمر و لا تخالفه في نفسها و مالها

“Sebaik-baik wanita itu ialah yang menggembirakan hati jika (suami- nya) memandang, taat jika suaminya memerintah, dan ia tidak menyelisihi suaminya pada diri dan hartanya.” (HR. al-Hakim di dalam al-Mustadrak)

Menjadi Motivator bagi Suami

Para pembaca yang budiman, kita tentu tidak asing mendengar nama Khadijah binti Khuwailid, salah seorang istri Nabi Muhammad. Dialah salah satu contoh/model seorang motivator ulung bagi suaminya. Simaklah kisah yang dibukukan oleh imam al-Bukhari dalam Shahihnya. Anda akan mendapatkan contoh sederhana tentang bagaimana Khadijah memberikan motivasi kepada suaminya. Sekelumit kisahnya, suatu saat Nabi Muhammad sekembali dari Gua Hira setelah menerima wahyu (yaitu surat al-Alaq 1-5) dalam keadaan goncang, penuh dengan rasa takut. Beliau menemui istrinya seraya mengatakan, “Selimutilah aku … selimutilah aku …!” Khadijah menyambut kedatangan suaminya dengan penuh iba dan merasa kasihan, lalu ia menyelimuti sang suami hingga rasa takutnya hilang. Sang suami menceritakan apa yang terjadi. Saat sang suami mengatakan, “Sungguh aku mengkhawatirkan terhadap diriku”, lalu berkatalah istri tercinta yang baik ini, ‘Sekali-kali tidak demi Allah, sekali-kali Allah tidak akan menyusahkan, tidak akan menghinakan, dan tidak akan menelantarkan engkau selama-lamanya. Sesungguhnya engkau adalah orang yang gemar menyambung hubungan kekerabatan, menanggung beban anak-anak yatim, serta memikul beban orang-orang yang lemah, membantu dengan harta orang-orang yang tidak memilikinya serta memberikan kepada manusia yang mereka tidak mendapatinya selain engkau, engkau memuliakan tamu, serta menolong orang yang menolong kebenaran.

Pandai Berterima Kasih atas Kebaikan Suami

Ya, pandai berterima kasih atas kebaikan suami merupakan salah satu tips untuk mendapatkan kemuliaan di sisi Allah.

Wahai para wanita muslimah…!!! jadilah yang pandai berterima kasih kepada suami, atas kebaikan yang telah Anda dapatkan melalui dirinya. Sungguh Anda bersikap baik tatkala tetangga memberikan sesuatu kepada Anda, misalnya ia memberikan makanan atau lainnya, Anda otomatis mengatakan, “terima kasih bu.” Tidakkah juga sikap yang sangat baik ini Anda lakukan pula kepada suami Anda!!

Wahai para istri, mengapa kita sering lupa untuk berterima kasih kepada pasangan hidup kita karena kebaikan yang kita dapatkan darinya? Tidakkah Anda merasa ngeri dengan berita yang disampaikan Nabi Muhammad, “Wahai sekalian kaum wanita, bersedekahlah, karena aku diperlihatkan bahwa kalian adalah penghuni neraka terbanyak.” Para wanita itu bertanya, ‘apa sebabnya wahai Rasulullah?’ beliau menjawab: “(karena) kalian banyak melaknat, dan mengingkari suami.” (Muttafaq ‘alaih)

Ya, mengingkari keutamaan dan kebaikan suami, serta tidak melaksanakan kewajiban istri, merupakan sebab seorang istri dimasukkan ke dalam Neraka. Dengan demikian jangan mengingkari keutamaan dan kebaikan suami, pandailah berterima kasih serta laksanakan kewajiban untuk meraih kemuliaan. Semoga Allah memberikan taufik kepada kita semua untuk mendapatkan kemuliaan di sisi-Nya. Amien. Wallahu ‘alam bishawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar